Thursday, April 4, 2013

Merry Riana; Kekuatan Cinta yang Mengamini Keberhasilan


Kunang-kunang mungkin bersinar di malam hari, tapi sulit dijelaskan oleh kata-kata bagaimana sesosok perempuan bisa bersinar bahkan di siang menuju sore hari, tanpa make up berlebihan atau bahkan aksesoris menyolok.

Matahari perlahan beranjak turun walau baru pukul 15.00 WIB, saya sedang duduk di ruang tunggu gedung MD Entertainment, ketika seorang perempuan dengan rambut melebihi bahu menyapa saya dan para wartawan yang tengah menunggu sesi wawancara dengan pengusaha miliarder, Merry Riana.

Detik pertama dia memasuki ruangan, muka oriental yang dimilikinya sudah berhiaskan senyum yang sama manisnya dengan gaun bermotif bunga dan blazer berwarna pink yang ia kenakan. Lagi-lagi, pengusaha miliarder, penulis buku terlaris, motivator wanita nomer satu di Asia, ah semuanya nampak begitu banyak walau nyata adanya dalam sosok yang mungil itu.

Kami kemudian pindah ke lantai atas, dimana Manoj Punjabi sebagai direktur MD bergabung dalam wawancara kami, sehubungan dengan didaulatnya Merry Riana dalam penciptaan film terbaru di bawah naungan MD Pictures, dengan judul Merry Riana; Mimpi Sejuta Dollar. Ya, sekali lagi MD Pictures berharap akan meraup keuntungan dengan memfilmkan sebuah buku, tapi tidak sembarang buku. Melainkan buku yang mengisahkan perjalanan hidup Merry Riana, yang mencapai kesuksesan sebelum berusia 30 tahun.

Merry Riana yang kerap dipanggil Ria oleh keluarganya, terlahir di keluarga yang berkecukupan. Namun seiring pertumbuhannya menjadi anak remaja, Ayah Merry tersingkir dari posisi di pekerjaannya, lalu memutuskan untuk bekerja sendiri. Dari situlah keluarga mereka mulai mengalami perubahan, tinggal di rumah baru yang lebih kecil, menjalani hidup yang sederhana.

Ketika tragedi Mei 1998 terjadi, orangtua Merry memutuskan untuk mengirim Merry sekolah di Singapura. Dimana Merry yang belum terlalu fasih berbahasa Inggris dan bermodalkan uang saku 10 dollar seminggu harus bertahan hidup. Belum lagi hutang pendidikan yang nanti harus dibayarkannya setelah lulus berjumlah lumayan besar, yaitu sebanyak 40.000 dollar atau 300 juta rupiah.

Namun Merry membuktikan bahwa kekuatan cinta yang dimilikinya mampu membuatnya tidak sekedar bertahan, melainkan menjadi sosok yang sukses dan memperoleh financial freedom sebelum berusia 30 tahun. Perjuangan Merry tidak dimulai dengan hal-hal besar, melainkan mengisi waktu di luar jam kuliah dengan bekerja apa saja.

Sebutlah, membagikan brosur, bekerja di florist, menjadi pelayanan untuk mengurus banquet, menjadi sales, menjual produk MLM sampai akhirnya menjual produk finansial, semua dilakoni Merry. Sampai akhirnya di tahun 2004, ia memiliki Merry Riana Organization yang membuat segalanya berjalan dinamis. Tahun 2006, Merry dinobatkan sebagai profesional termuda dengan penghasilan besar di Singapura, yaitu sebanyak 1 juta dollar!

Perjuangan dan kerja keras, serta keberhasilan Merry, tidak terlepas dari peranan bangku kuliahnya dahulu. Merantau ke Singapura tahun 1998, Merry lulus dengan nilai yang sangat baik, Second Upper Honours dari Nanyang Technology University dengan titel sarjana Teknik, berjurusan Teknik Elektro.
Walaupun Merry hanya sempat mengecap pengalaman bekerja yang berkaitan dengan jurusan yang diambilnya selama magang di Microl Seminconductor Pte Ltd, namun diakui Merry bahwa pembelajaran di fakultas tekniklah yang membuat mampu berfikir logis terhadap semua permasalahan yang ada.

“Sedikit banyak berkaitan, karena seperti kata orang, kuliah di teknik membuat kita lebih logis dalam berfikir. Begitu juga tiap kali saya menghadapi berbagai persoalan, saya hanya berfokus pada tujuan dan berfikir secara logis apa yang bisa menjadi solusi dari hambatan tersebut.” jelas Merry ketika ditanya adakah kaitannya kuliah yang diambilnya dengan keberhasilan yang telah ia capai.

Tidak habis-habisnya Merry tersenyum di sesi wawancara yang juga didampingi oleh suami terkasih, Alva; ayah dari kedua anaknya. Pencapaian Merry memang luar biasa. Selama lima tahun terakhir, Merry telah memotivasi dan melatih lebih dari 50.000 profesional, manajer, eksekutif, pengusaha, ‘salespeople’, guru dan mahasiswa untuk memanfaatkan kekuatan pribadi mereka dan mencapai keunggulan di berbagai bidang.

Beberapa klien korporat Mery termasuk Agung Sedayu Group, Citibank, Prudential Indonesia, Suara Pembaruan, Oriflame, CNI, Yamaha, Soho, ITB, Universitas Tarumanegara, New Hope Ministry, Indonesia Professional Association dan puluhan lainnya. Kepercayaan mereka terhadap Merry tentu didasari berbagai penghargaan yang didapatkannya.

Dalam industri keuangan, Merry dikenal sebagai seseorang yang sering memecahkan rekor. Ia adalah penerima sejumlah penghargaan yang bergengsi seperti StarClub President, Top Rookie Consultant of the Year Award, Top Rookie Manager of the Year Award, Top Manager of the Year, Agency Development Award dan penghargaan-penghargaan terus bergulir untuk sosok yang hangat dan ceria ini. Belum lagi kegiatan sosial yang ditekuninya.

Pada tahun 2007, Merry meluncurkan album pertamanya, “A Christmas Gift” bersama kelompok muda mudi gereja untuk membantu mereka menggalang dana. Buku pertamanya ‘A Gift From A Friend’ menjadi best seller, yang kemudian banyak ia sumbangkan. Energinya untuk berbagi begitu meluap dari dirinya. Bahkan melalui tiap kata yang ia ucapkan.

“Saat ini saya tengah sibuk mengerjakan Merry Riana Show dan Merry Riana Campus Ambassador, untuk memberikan langsung motivasi dan bahkan mementori anak muda yaitu mahasiswa. Seminar keliling Indonesia juga kerap kali dilakukan.” Merry mengungkapkan apa saja kesibukannya di Jakarta. Maklum, sampai saat ini Merry masih harus bolak balik Jakarta-Singapura karena ia masih terikat kontrak untuk tinggal di Singapura.

Motto yang selalu diusungnya, yaitu Touching Hearts Changing Lives, terbukti dalam setiap kegiatannya. From Zero to Hero, tema yang begitu disukai Manoj Punjabi dalam film yang akan digarapnya, sungguh mencerminkan siapa Merry Riana. Bukan film depresif mengenai penderitaan hidup yang berujung sukses, melainkan film yang bisa menjadi contoh dan teladan.

Bila seorang Merry Riana yang memulai perjuangannya dalam kondisi sangat prihatin saja bisa, apalagi kita yang mungkin memiliki starting point lebih baik lagi. Tidak ada kata terlambat, dan kita pasti bisa.

Merry Riana; seorang marketer sejati, sosok yang kuat dan pemimpi yang berani, seperti apa yang digambarkan oleh Manoj Punjabi, saya yakin siapa saja tidak sabar menunggu kisah hidupnya di layar lebar tahun 2013 ini.

Keep on dreaming and reach for the highest, Merry. You are the living proof for us! 


Diterbitkan di majalah Inspirasi Insinyur Maret 2013
Penulis : Aurelia Tiara Widjanarko S.Sos MM 

No comments:

Post a Comment